Latest topics
Who is online?
In total there are 4 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 4 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 67 on Sat Feb 29, 2020 2:10 am
Let's Talk About Money!
+5
Ayu Puspita
dendi
irman.restiadi
Meitina (MeTz)
Eine
9 posters
:: Waktu Sekolah :: Educational :: Artikel
Page 1 of 2
Page 1 of 2 • 1, 2
Let's Talk About Money!
Urusan duit bisa bikin kepala pusing bukan kepalang. Auch, baru juga gajian, lah kok saldo di ATM tahu-tahu berkurang, cuma cukup buat transport harian sama uang makan. Padahal tiap wiken badan udah kayak digebukin, capek lahir batin demi kesejahteraan keluarga. Apalagi buat yang punya banyak tanggungan, mulai dari ortu, pasangan, anak, mbah, sodara, ipar, ponakan, om-tante. Waaow, berasa jadi badan amil zakat, infak dan sodaqoh yang bertugas mendistribusikan dana bagi yang berhak. Hehehe....
Gw tahu bagaimana rasanya memiliki tanggungjawab secara moral dan materil macam itu. Gw juga tahu, di antara kita banyak yang dari jaman sekolah dulu sungsang sumbel bantu ortu bayar sekolah. Lantas seiring berjalannya waktu, di antara kita juga ada yang mengalami perubahan gaya hidup ketika ortu sudah gak seproduktif dulu. Sekarang, di usia kita saat ini, tanggung jawab makin besar, tuntutan hidup makin keras, dan inflasi pun makin tak bersahabat.
Gw puyeng, sampai suatu kali gw baca banyak info tentang keuangan dari website konsultan keuangan Ligwina Hananto. Lo pasti udah pada tau ya dia itu siapa, secara sering on air di tipi dan radio. Gw coba bandingin, cari second, third, fourth, fifth opinion sampe gw kebanjiran informasi, lantas pada akhirnya gw setuju sama si Wina, teteh centil yang cermat mengurus keuangan keluarganya itu. (Btw, Aidil Akbar, Safir Senduk dan Mike Rini Sutikno juga punya pendapat yang secara garis besar sama. Tapi yang menyediakan info yang lebih enak dibaca dan cukup lengkap ya Ligwina.)
Sejak gw nikah, gw makin cermat soal duit. Awalnya sekedar menjaga supaya "rem" gak blong. Gw catet apa aja yang PENTING untuk dibayar, PERLU dibayar, dan GAK GITU PERLU TAPI MENYENANGKAN. Gw jadi tau, ternyata biaya rekreasi waktu belom nikah dulu gede juga. Dan waktu udah nikah, kegiatan nonton di XXI makin sering aja dijalanin. Nah, karena gw udah punya rencana pengeluaran per bulan, alhamdulillah, biarpun sering kencan sama suami, tagihan segala macem tetep kebayar dan ga punya utang. Malah sedikit-dikit bisa nabung, buat persiapan lahiran anak pertama.
Setelah anak gw lahir, gw hampir beli Unitlink. Itu tuuu, asuransi jiwa + asuransi kesehatan + investasi. Tapi ga jadi. Menurut gw, manfaatnya gak maksimal. Kalau di forum ini ada yang jadi agen asuransi jenis unitlink, maap ya, tapi begitulah hasil pembelajaran gw selama 2 bulan (Mei - Juni 2010) melalui baca koran, baca berbagai website, baca berbagai forum dan telepon ke berbagai pemasar produk keuangan.
Gw pilih beli asuransi jiwa murni 10 tahunan dan investasi di reksadana. Sekarang terus berusaha ngumpulin dana dengan menabung biasa untuk ngejar berbagai target keuangan lain. Pelan tapi pasti, dan tentunya dengan tetap rasional.
Ini testimonial gw. Bukan promosi. Gw bukan agen, bukan pula customer relation manager. Gw cuma berusaha memperbaiki keuangan keluarga gw dengan belajar dan belajar. Kalo udah pada tau, sharing juga dong. Gw lemparin topik ini untuk memancing diskusi lebih lanjut. Kasi tau yak gimana cara lo nyiapin dana pendidikan anak, biaya kesehatan ortu, dana haji, dll, dsb, dst.
Buat yang mao baca lebih lanjut, bisa mulai dari sini:
Artikel tentang merencanakan keuangan keluarga.
http://www.qmfinancial.com/media/rencana-keuangan-keluarga-yudha-1.jpg
http://www.qmfinancial.com/media/rencana-keuangan-keluarga-yudha-2.jpg
http://www.qmfinancial.com/media/rencana-keuangan-keluarga-yudha-3.jpg
http://www.qmfinancial.com/media/rencana-keuangan-keluarga-yudha-4.jpg
Lantas ke sini:
Kalkulator online yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan pribadi. Ada Quick Checkup, Asuransi, Dana Darurat, Dana Pendidikan dan Dana Pensiun.
http://qmfinancial.com/index.php?option=com_content&task=view&id=169&Itemid=68
Lihat di samping kirinya, ada Other Calculator, silakan dicoba satu persatu.
Last but not least, sedekah nyoook....!
Gw tahu bagaimana rasanya memiliki tanggungjawab secara moral dan materil macam itu. Gw juga tahu, di antara kita banyak yang dari jaman sekolah dulu sungsang sumbel bantu ortu bayar sekolah. Lantas seiring berjalannya waktu, di antara kita juga ada yang mengalami perubahan gaya hidup ketika ortu sudah gak seproduktif dulu. Sekarang, di usia kita saat ini, tanggung jawab makin besar, tuntutan hidup makin keras, dan inflasi pun makin tak bersahabat.
Gw puyeng, sampai suatu kali gw baca banyak info tentang keuangan dari website konsultan keuangan Ligwina Hananto. Lo pasti udah pada tau ya dia itu siapa, secara sering on air di tipi dan radio. Gw coba bandingin, cari second, third, fourth, fifth opinion sampe gw kebanjiran informasi, lantas pada akhirnya gw setuju sama si Wina, teteh centil yang cermat mengurus keuangan keluarganya itu. (Btw, Aidil Akbar, Safir Senduk dan Mike Rini Sutikno juga punya pendapat yang secara garis besar sama. Tapi yang menyediakan info yang lebih enak dibaca dan cukup lengkap ya Ligwina.)
Sejak gw nikah, gw makin cermat soal duit. Awalnya sekedar menjaga supaya "rem" gak blong. Gw catet apa aja yang PENTING untuk dibayar, PERLU dibayar, dan GAK GITU PERLU TAPI MENYENANGKAN. Gw jadi tau, ternyata biaya rekreasi waktu belom nikah dulu gede juga. Dan waktu udah nikah, kegiatan nonton di XXI makin sering aja dijalanin. Nah, karena gw udah punya rencana pengeluaran per bulan, alhamdulillah, biarpun sering kencan sama suami, tagihan segala macem tetep kebayar dan ga punya utang. Malah sedikit-dikit bisa nabung, buat persiapan lahiran anak pertama.
Setelah anak gw lahir, gw hampir beli Unitlink. Itu tuuu, asuransi jiwa + asuransi kesehatan + investasi. Tapi ga jadi. Menurut gw, manfaatnya gak maksimal. Kalau di forum ini ada yang jadi agen asuransi jenis unitlink, maap ya, tapi begitulah hasil pembelajaran gw selama 2 bulan (Mei - Juni 2010) melalui baca koran, baca berbagai website, baca berbagai forum dan telepon ke berbagai pemasar produk keuangan.
Gw pilih beli asuransi jiwa murni 10 tahunan dan investasi di reksadana. Sekarang terus berusaha ngumpulin dana dengan menabung biasa untuk ngejar berbagai target keuangan lain. Pelan tapi pasti, dan tentunya dengan tetap rasional.
Ini testimonial gw. Bukan promosi. Gw bukan agen, bukan pula customer relation manager. Gw cuma berusaha memperbaiki keuangan keluarga gw dengan belajar dan belajar. Kalo udah pada tau, sharing juga dong. Gw lemparin topik ini untuk memancing diskusi lebih lanjut. Kasi tau yak gimana cara lo nyiapin dana pendidikan anak, biaya kesehatan ortu, dana haji, dll, dsb, dst.
Buat yang mao baca lebih lanjut, bisa mulai dari sini:
Artikel tentang merencanakan keuangan keluarga.
http://www.qmfinancial.com/media/rencana-keuangan-keluarga-yudha-1.jpg
http://www.qmfinancial.com/media/rencana-keuangan-keluarga-yudha-2.jpg
http://www.qmfinancial.com/media/rencana-keuangan-keluarga-yudha-3.jpg
http://www.qmfinancial.com/media/rencana-keuangan-keluarga-yudha-4.jpg
Lantas ke sini:
Kalkulator online yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan pribadi. Ada Quick Checkup, Asuransi, Dana Darurat, Dana Pendidikan dan Dana Pensiun.
http://qmfinancial.com/index.php?option=com_content&task=view&id=169&Itemid=68
Lihat di samping kirinya, ada Other Calculator, silakan dicoba satu persatu.
Last but not least, sedekah nyoook....!
Re: Let's Talk About Money!
Hihihi.... gw sempet pengen buat ni topik lho Ne tapi blom jadi2
Yap, gw juga udah lama ngikutin Ligwina. Bahkan krn waktu dulu gw pernah gawe di salah satu bank kustodian, gw jadi lbh ngerti bahasan ttg reksadana scara teknis.
Malah tiap brangkat kerja, sambil bermacet-macet ria slalu gw puter saluran radio hardrock fm tiap kamis (klo ga salah) ada sesi financial planning with Ligwina (ga tau dech skrg msh apa ga)...
Kalo financial planning gw, pd dasarnya kita mengelola duit harus tau dulu tujuannya apa (motto Ligwina banget) biar pengelolaannya bisa lebih efektif. Misalnya lo pengen beli rumah 5 tahun lagi seharga 500jt. Nah simpelnya kan kalo lo mulai nabung biasa dr skrg, lo mesti nyisihin duit 100jt /thn utk ditabung sampai tahun ke-5 nanti ud terkumpul 500jt. Tapi blom tentu tipe rmh yg sama, harganya tetep sama 500jt di thn ke-5 itu (faktor inflasi).
Dgn financial planning, dari tujuan tsb elo bisa men-strategi-kan pemilihan instrumen investasi dan menyesuaikan setorannya baik nominal maupun periodenya sehingga saat di tahun ke-5 tujuan elo tercapai bahkan bisa dapet lebih dari tujuan awal.
Salah satu instrumen/produk investasi adalah Reksadana, alternatif dr tabungan konvensional bank.
Reksadana itu berisikan produk-produk investasi satuan seperti time deposit, obligasi, surat berharga, dan saham, yang dikelola oleh manajemen investasi & tercatat oleh bapepam.
Lupa2 inget nich, reksadana ada 4 macam:
- reksadana pasar uang (money market) : berisikan macam2 time deposit dan obligasi yang berjangka pendek 0-1 thn. Reksadana ini bersifat low risk-low return.
- reksadana pendapatan tetap (fixed income) : hanya berisikan macam2 obligasi dan surat berharga (kyk SBI) yg fluktuasinya stabil, biasanya berjangka menengah 1-3 thn. Reksadana ini bersifat low risk-medium return.
- reksadana campuran : berisikan macam2 obligasi/surat berharga dan saham. Karena campuran saham, maka fluktuasinya agak kurang stabil mengikuti flow saham2 itu sendiri meskipun agak tercover dari obligasi/surat berharga yg cenderung stabil, biasanya berjangka menengah 3-5 thn. Reksadana ini bersifat medium risk-medium return.
- reksadana saham : berisikan saham-saham aja sehingga sangat fluktuatif mengikuti pasar, biasanya berjangka panjang >5thn. Reksadana ini bersifat high risk-high return.
Kalo asuransi menurut gw, lbh baik pilih asuransi yg murni sesuai manfaatnya, bukan yg campur2an.
Kalo mo jiwa, pilih yg murni asuransi jiwa aja. Kalo mo ksehatan, ya murni asuransi ksehatan. Juga kalo mo pendidikan anak, yg murni dana pendidikan.
Kalo 1 asuransi isinya dicampur2, manfaat yg diterima juga setengah2 ga maksimal.
Sekarang juga udh mulai banyak asuransi yg menerapkan nominal premi bisa di-adjust (disesuaikan kemampuan konsumen), meskipun kalo kata gw sich itu bukan suatu kelebihan karena kalo preminya turun brarti ada manfaat yg turun juga. Jadi ya sami mawon atuh...
Gw juga setuju, krn keasyikan mengelola duit jangan sampe lupa menyisihkan zakat, sodaqoh, amal jariyah...
Yap, gw juga udah lama ngikutin Ligwina. Bahkan krn waktu dulu gw pernah gawe di salah satu bank kustodian, gw jadi lbh ngerti bahasan ttg reksadana scara teknis.
Malah tiap brangkat kerja, sambil bermacet-macet ria slalu gw puter saluran radio hardrock fm tiap kamis (klo ga salah) ada sesi financial planning with Ligwina (ga tau dech skrg msh apa ga)...
Kalo financial planning gw, pd dasarnya kita mengelola duit harus tau dulu tujuannya apa (motto Ligwina banget) biar pengelolaannya bisa lebih efektif. Misalnya lo pengen beli rumah 5 tahun lagi seharga 500jt. Nah simpelnya kan kalo lo mulai nabung biasa dr skrg, lo mesti nyisihin duit 100jt /thn utk ditabung sampai tahun ke-5 nanti ud terkumpul 500jt. Tapi blom tentu tipe rmh yg sama, harganya tetep sama 500jt di thn ke-5 itu (faktor inflasi).
Dgn financial planning, dari tujuan tsb elo bisa men-strategi-kan pemilihan instrumen investasi dan menyesuaikan setorannya baik nominal maupun periodenya sehingga saat di tahun ke-5 tujuan elo tercapai bahkan bisa dapet lebih dari tujuan awal.
Salah satu instrumen/produk investasi adalah Reksadana, alternatif dr tabungan konvensional bank.
Reksadana itu berisikan produk-produk investasi satuan seperti time deposit, obligasi, surat berharga, dan saham, yang dikelola oleh manajemen investasi & tercatat oleh bapepam.
Lupa2 inget nich, reksadana ada 4 macam:
- reksadana pasar uang (money market) : berisikan macam2 time deposit dan obligasi yang berjangka pendek 0-1 thn. Reksadana ini bersifat low risk-low return.
- reksadana pendapatan tetap (fixed income) : hanya berisikan macam2 obligasi dan surat berharga (kyk SBI) yg fluktuasinya stabil, biasanya berjangka menengah 1-3 thn. Reksadana ini bersifat low risk-medium return.
- reksadana campuran : berisikan macam2 obligasi/surat berharga dan saham. Karena campuran saham, maka fluktuasinya agak kurang stabil mengikuti flow saham2 itu sendiri meskipun agak tercover dari obligasi/surat berharga yg cenderung stabil, biasanya berjangka menengah 3-5 thn. Reksadana ini bersifat medium risk-medium return.
- reksadana saham : berisikan saham-saham aja sehingga sangat fluktuatif mengikuti pasar, biasanya berjangka panjang >5thn. Reksadana ini bersifat high risk-high return.
Kalo asuransi menurut gw, lbh baik pilih asuransi yg murni sesuai manfaatnya, bukan yg campur2an.
Kalo mo jiwa, pilih yg murni asuransi jiwa aja. Kalo mo ksehatan, ya murni asuransi ksehatan. Juga kalo mo pendidikan anak, yg murni dana pendidikan.
Kalo 1 asuransi isinya dicampur2, manfaat yg diterima juga setengah2 ga maksimal.
Sekarang juga udh mulai banyak asuransi yg menerapkan nominal premi bisa di-adjust (disesuaikan kemampuan konsumen), meskipun kalo kata gw sich itu bukan suatu kelebihan karena kalo preminya turun brarti ada manfaat yg turun juga. Jadi ya sami mawon atuh...
Gw juga setuju, krn keasyikan mengelola duit jangan sampe lupa menyisihkan zakat, sodaqoh, amal jariyah...
Re: Let's Talk About Money!
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbukan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir; seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunianya) lagi Maha mengatahui.
(Al Qur'an, Surat Al Baqarah, ayat 261)
Ada yang masih ragu?
(Al Qur'an, Surat Al Baqarah, ayat 261)
Ada yang masih ragu?
Re: Let's Talk About Money!
ga ragu gw man... (walaupun blm baca tulisannya Ine... )irman_d.greencap wrote:Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbukan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir; seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunianya) lagi Maha mengatahui.
(Al Qur'an, Surat Al Baqarah, ayat 261)
Ada yang masih ragu?
dendi- Kelas 3 SMP
-
Number of posts : 973
Age : 39
Location : Condet - Singapore
Registration date : 2007-10-20
Re: Let's Talk About Money!
gw punya 3 tabungan. gw pilih asuransi jiwa murni 10 taon, dana pensiun (ini gw punya sejak jaman kuliah, parah yak dari kuliah udah mikir pensiun, wkwkwk), sama tabungan pendidikan buat anak gw kelak..hehe...
menabung itu harus, ZIS itu wajib!
kudu rajin inves nih, pengennya disaat tabungan gw cukup, gw pengen memiliki kebebasan finansial dan banyak waktu buat keluarga [baca: buka usaha sendiri].
pengen beli ORI euy [berharap dapet bonus]..klo reksadana, gw masih agak ragu nih. invest emas batangan juga lumayan menarik sih. ayo2..yg pengalaman inves..monggo dishare ;-)
menabung itu harus, ZIS itu wajib!
kudu rajin inves nih, pengennya disaat tabungan gw cukup, gw pengen memiliki kebebasan finansial dan banyak waktu buat keluarga [baca: buka usaha sendiri].
pengen beli ORI euy [berharap dapet bonus]..klo reksadana, gw masih agak ragu nih. invest emas batangan juga lumayan menarik sih. ayo2..yg pengalaman inves..monggo dishare ;-)
Re: Let's Talk About Money!
Gue udah lama bercokol di yang namanya Investasi, soalnya emang dulu lama jadi Relationship Officer di ABN AMRO sama Relationship Manager di Stanchart, jadi udah tau yang mana yang jelek, yang mana yang bagus, hehe..
Asuransi gue SEPAKAT, jangan unit link, karna dulu gue pernah ngitung2, manfaat yang didapet dari asuransi sama investasinya jadi setengah2. Ya bener kata Eine, mending murni asuransi atau murni investasi, itu lebih bagus. Unit link itu dibuat untuk nasabah yang gak mau repot. Itu yg gue tau.
Kalo pada nanya investasi yg mana yg bagus, ya sekarang sesuai sama kebutuhan elo semua, maunya gimana?? Kalo longterm, gue usul sekalian reksadana saham. Kalo mau high risk high return, langsung nyari broker aja, untungnya bisa harian, tapi ruginya juga bisa harian, hehe. Gak cuma reksadana aja koq investasi, banyak pilihannya.
Sekali lagi, elo butuhnya apa.. Itu sih yang gue pelajarin waktu kerja di 2 bank asing itu, hehe..
Selamat berinvestasi deh!!
Asuransi gue SEPAKAT, jangan unit link, karna dulu gue pernah ngitung2, manfaat yang didapet dari asuransi sama investasinya jadi setengah2. Ya bener kata Eine, mending murni asuransi atau murni investasi, itu lebih bagus. Unit link itu dibuat untuk nasabah yang gak mau repot. Itu yg gue tau.
Kalo pada nanya investasi yg mana yg bagus, ya sekarang sesuai sama kebutuhan elo semua, maunya gimana?? Kalo longterm, gue usul sekalian reksadana saham. Kalo mau high risk high return, langsung nyari broker aja, untungnya bisa harian, tapi ruginya juga bisa harian, hehe. Gak cuma reksadana aja koq investasi, banyak pilihannya.
Sekali lagi, elo butuhnya apa.. Itu sih yang gue pelajarin waktu kerja di 2 bank asing itu, hehe..
Selamat berinvestasi deh!!
Re: Let's Talk About Money!
Sepakat dengan Bagol!
What you need?
Tambahan,Kalo ane gan,cuma ngingetin.
Sebaiknya tabungan/investasi kita
jangan dalam bentuk uang kartal.
ane belum dapat info yang lebih baik n aman
untuk investasi selain emas dan tanah.
Ane masih belajar konsep time value of money.
kalo Agan2/Aganwati investasi dengan
provit share 10-15% per tahun,
perlu ditinjau ulang masalah inflasi.
Simplenya:
Mungkin kita bisa bangga dengan kenaikan investasi kita
yang mencapai 20% per tahun,
Tapi kenaikan barang2 bisa mencapai 25-30%.
Semua jenis investasi punya kelebihan n kekurangan.
Mana yang lebih cocok dengan kita?
Baik itu dari segi kebutuhan maupun dari sisi kemampuan kita...
What you need?
Tambahan,Kalo ane gan,cuma ngingetin.
Sebaiknya tabungan/investasi kita
jangan dalam bentuk uang kartal.
ane belum dapat info yang lebih baik n aman
untuk investasi selain emas dan tanah.
Ane masih belajar konsep time value of money.
kalo Agan2/Aganwati investasi dengan
provit share 10-15% per tahun,
perlu ditinjau ulang masalah inflasi.
Simplenya:
Mungkin kita bisa bangga dengan kenaikan investasi kita
yang mencapai 20% per tahun,
Tapi kenaikan barang2 bisa mencapai 25-30%.
Semua jenis investasi punya kelebihan n kekurangan.
Mana yang lebih cocok dengan kita?
Baik itu dari segi kebutuhan maupun dari sisi kemampuan kita...
Re: Let's Talk About Money!
Yaaa.. Pokoknya apa yg elo butuhin aja sebenernya, gak perlu financial planner..
Re: Let's Talk About Money!
Wah, kalo di liat dari respon ente-ente pade, alamat makin asik nih diskusi kita. Mantaaap!
Oke, kita maju satu langkah lagi nyok. Mari kita bahas pengalaman investasi yg kira-kira bisa jadi bahan pertimbangan kalo mao invest. Jangan lupa, khususnya buat Bagol dan yang udah pengalaman, kasihlah masukan barang seselip dua selip di antara postingan kita-kita yak.
Untuk mengawali investasi, gw pilih reksadana. Kebetulan produk yang gw pilih (Reksadana PNM Amanah Syariah) minimum investnya 500.000,-. Fleksibel menurut gw, cukup terjangkau, dan caranya juga mudah. Kalo dari bacaan yg gw dapet, termasuk produk unggulan di jenis Reksadana Pendapatan Tetap, baik yang syariah maupun yang konvensional. Mudah-mudahan tahun berikutnya juga tetep jagoan tuh.
Gw lagi Pedekate sama ORI 007, tapi gak jadi, dananya belom ada. Masih buat ngumpulin dana darurat.
Gw lagi liat-liat produk reksadana (RD) campuran dan saham. RD Campuran naksir Trim Syariah Berimbang. RD Saham naksir PNM Ekuitas Syariah. RD Indeks naksir Danareksa Indeks Syariah. Huweee? Ada saran?
Irman, nabung emas lewat mana? Gerai Dinar recommended ga? Ceritain dong caranya, minimum investnya. Gw brosing dan telepon, tapi belom dapet testimoni dari nasabahnya.
Ayu, mantap kali kau! Ah, kenapa ga cerita dari dulu? Memet juga ni. Gimana pengalaman elu? Siapa tau ada yg bisa gw pertimbangkan.
Btw, semua yg gw tulis, ga bermaksud promosi. Justru gw pengen tau gimana respon yg lain. Recommended ato gak.
Oke, kita maju satu langkah lagi nyok. Mari kita bahas pengalaman investasi yg kira-kira bisa jadi bahan pertimbangan kalo mao invest. Jangan lupa, khususnya buat Bagol dan yang udah pengalaman, kasihlah masukan barang seselip dua selip di antara postingan kita-kita yak.
Untuk mengawali investasi, gw pilih reksadana. Kebetulan produk yang gw pilih (Reksadana PNM Amanah Syariah) minimum investnya 500.000,-. Fleksibel menurut gw, cukup terjangkau, dan caranya juga mudah. Kalo dari bacaan yg gw dapet, termasuk produk unggulan di jenis Reksadana Pendapatan Tetap, baik yang syariah maupun yang konvensional. Mudah-mudahan tahun berikutnya juga tetep jagoan tuh.
Gw lagi Pedekate sama ORI 007, tapi gak jadi, dananya belom ada. Masih buat ngumpulin dana darurat.
Gw lagi liat-liat produk reksadana (RD) campuran dan saham. RD Campuran naksir Trim Syariah Berimbang. RD Saham naksir PNM Ekuitas Syariah. RD Indeks naksir Danareksa Indeks Syariah. Huweee? Ada saran?
Irman, nabung emas lewat mana? Gerai Dinar recommended ga? Ceritain dong caranya, minimum investnya. Gw brosing dan telepon, tapi belom dapet testimoni dari nasabahnya.
Ayu, mantap kali kau! Ah, kenapa ga cerita dari dulu? Memet juga ni. Gimana pengalaman elu? Siapa tau ada yg bisa gw pertimbangkan.
Btw, semua yg gw tulis, ga bermaksud promosi. Justru gw pengen tau gimana respon yg lain. Recommended ato gak.
Re: Let's Talk About Money!
klo yg dari pengalaman gw sih semuanya bener2 cuma tabungan sajah ne. cuma tabungan yg ga bisa diambil2 smpe jangka waktu tertentu begituh!
btw, ine koq naksirnya banyak bgt, ga jealous apa hubby lo? wkwkkw!
kantor punya anak perusahaan securities sih, tp tar pengen menimbang2 dan konsultasi dulu lah soal reksadana2an. Bagol mgkn bisa kasih kuliah pendek, mana2 aja yg oke dari berbagai pilihan itu.
ORI 007 nih kepingiinnn... pas ORI 006 keluar dulu duitnya belum ada, nah klo sekarang sih duitnya kurang..ada yg mau nambahin ga? (70-30 deh, tp 30-nya gw, hehe kurangnya banyak yak!)
ayo soal emas batangan juga nih, irman, bagi2 dong emasnya, eh, infonya! dulu sempet diceritain sama slh satu staff prohire klo emas itu salah satu yg aman dan menguntungkan [persis yg dibilang irman], sayang gw ga punya kontak tu org, jd man, lo hrs bertgjwb meng-edukasi kita2 yak!
btw, ine koq naksirnya banyak bgt, ga jealous apa hubby lo? wkwkkw!
kantor punya anak perusahaan securities sih, tp tar pengen menimbang2 dan konsultasi dulu lah soal reksadana2an. Bagol mgkn bisa kasih kuliah pendek, mana2 aja yg oke dari berbagai pilihan itu.
ORI 007 nih kepingiinnn... pas ORI 006 keluar dulu duitnya belum ada, nah klo sekarang sih duitnya kurang..ada yg mau nambahin ga? (70-30 deh, tp 30-nya gw, hehe kurangnya banyak yak!)
ayo soal emas batangan juga nih, irman, bagi2 dong emasnya, eh, infonya! dulu sempet diceritain sama slh satu staff prohire klo emas itu salah satu yg aman dan menguntungkan [persis yg dibilang irman], sayang gw ga punya kontak tu org, jd man, lo hrs bertgjwb meng-edukasi kita2 yak!
Re: Let's Talk About Money!
Koq jadi tanggung jawab gw sih?
Yoo...it's okey lah.
Sebenarnya bukan meng-edukasi.
(berat bahasa Ayu)
cuma shering2 cerita aja.
Kalo tentang Investasi sebenarnya bicara
soal pengembalian modal/return.
Lo punya uang 1000,lo inves,
tentu dengan harapan bahwa
pengembalian/return dari 1000 itu bisa lebih.
Istilahnya bisa nambah or berkembang.
(ada yang pake istilah beranak)
Buanyak cara orang untuk berinvestasi:
tabungan,deposito,reksadana,saham,properti,emas,ORI,dllsb.
semua bentuk investasi punya kelebihan ada pula kekurangannya...
Yoo...it's okey lah.
Sebenarnya bukan meng-edukasi.
(berat bahasa Ayu)
cuma shering2 cerita aja.
Kalo tentang Investasi sebenarnya bicara
soal pengembalian modal/return.
Lo punya uang 1000,lo inves,
tentu dengan harapan bahwa
pengembalian/return dari 1000 itu bisa lebih.
Istilahnya bisa nambah or berkembang.
(ada yang pake istilah beranak)
Buanyak cara orang untuk berinvestasi:
tabungan,deposito,reksadana,saham,properti,emas,ORI,dllsb.
semua bentuk investasi punya kelebihan ada pula kekurangannya...
Re: Let's Talk About Money!
Maksudnya sharing tentang nabung emas Man.
Di mana, gimana caranya, gimana perkembangannya.
Di mana, gimana caranya, gimana perkembangannya.
Re: Let's Talk About Money!
Starting point-nya ine buat invest reksadana bagus juga, yg fleksibel nominal pembeliannya, terjangkau, & mudah dipahami oleh qta2 yg awam.Eine wrote:
Untuk mengawali investasi, gw pilih reksadana. Kebetulan produk yang gw pilih (Reksadana PNM Amanah Syariah) minimum investnya 500.000,-. Fleksibel menurut gw, cukup terjangkau, dan caranya juga mudah. Kalo dari bacaan yg gw dapet, termasuk produk unggulan di jenis Reksadana Pendapatan Tetap, baik yang syariah maupun yang konvensional. Mudah-mudahan tahun berikutnya juga tetep jagoan tuh.
Gw lagi liat-liat produk reksadana (RD) campuran dan saham. RD Campuran naksir Trim Syariah Berimbang. RD Saham naksir PNM Ekuitas Syariah. RD Indeks naksir Danareksa Indeks Syariah. Huweee? Ada saran?
Sebenernya, utk memilih reksadana sbg investasi, menurut gw diawali dulu dgn memilih Manajer Investasi (MI). Manajer investasi dsini as a company, bkn perseorangan. MI mana yg resmi terdaftar, pengelolaan produk reksadananya baik, dan produk2 reksadananya sendiri juga bagus. Jangan sampe kita terjerumus jadi korban sperti kasus Century yg diawali dgn produk reksadananya yg 'kobong'.
Sebagai acuan, peringkat MI dan reksadana di Indonesia bisa dilihat di www.infovesta.com
Untuk lebih tau detail tiap2 MI dan produk2 reksadananya, bisa dilihat di:
www.bapepam.go.id/reksadana/
www.portalreksadana.com
atau di-google, search reksadana, nanti keluar website yg MI punya.
Dan juga qta perlu tau bank kustodian yg menjadi partner MI tsb. Bank kustodian dsini sbg pihak independen yg berfungsi sbg penitipan & pengawasan aset, administrasi, serta pencatatan seluruh transaksi atas reksadana tsb. Jadi, dana kita sbg investor tidak dipegang langsung oleh MI tapi disimpan di bank kustodian.
Kayak yg ine pilih pertama, PNM Amanah Syariah. MI-nya adlh PNM, dimana PNM merupakan MI yg 'plat merah'. Salah satu produk reksadananya Amanah Syariah. Bank kustodiannya Deutsche Bank (msh bank itu ga ya skrg Ne??).
Nah, MI skrg udah banyak jumlahnya, begitu pula produk2 masing2 MI. Setiap jenis reksadana juga qta mesti tau isinya apa aja. Misalnya jenis reksadana saham, qta mesti tau daftar saham2 apa aja yg dimiliki di reksadana tsb. Apakah saham2 yg dipunya dgn jml terbanyak merupakan saham2 unggulan (sperti TLKM (telkom), JSMR (jasamarga), dll). Hal ini bisa diliat di prospektusnya atau ditanyakan langsung ke agen penjualnya.
Bank kustodian juga mulai menjamur. Deutsche Bank sbg pemain lama, tapi skrg ud ada Stanchart, Commonwealth, BII, Permata, CIMB-Niaga, dll...
Pastinya sebelum memilih elo harus tau & paham dulu seluk beluk ttg MI-nya, produk2 reksadananya, cara2 pembelian & penjualan, serta bank kustodiannya. Bisa lo compare sana sini, trus liat ratingnya selama periode tertentu. Semoga ga ada lagi yg jadi 'korban Century' krn saking malesnya cari info jd maunya praktis aja yg penting return-nya gede...
Re: Let's Talk About Money!
Menarik.. Hehe..
Kalo pengalaman gue sendiri sih ya, gue mendiversifikasi investasi yang gue punya. Dari dulu, gue pegang Fortis Ekuitas untuk Reksadana saham, mumpung dulu lagi promosi di ABN AMRO buat karyawan, hehe. Gue beli di 8000. Dan ngerasain pernah jatuh sampai 4000, tapi gak gue apa2in, sampe akhirnya sekarang udah 11000an. Itu untuk reksadana saham. Waktu itu juga sempet beli PNM apa gitu, gue lupa, tapi udah ditarik, karna geraknya dikit banget, gak seru, hehe. Kalo untuk maen disaham beneran gue masih takut2, soalnya dana yang dibutuhin juga banyak.
Kalo dari semuanya itu, gue sih nyaranin mending tanya2 sama RO di bank elo sekarang, reksadana yg bagus apaan, tapi jangan tersinggung kalo dia males2an. Karna reksadana insentifnya gak gede buat mereka, hehe.. Jadi at least minta prospektusnya aja reksadana tersebut, kan bisa keliatan saham2 bluechipnya apa.
ORI menurut gue lumayan koq, bisa ngasih 7,95%. Yg paling nyaman sih tenornya, sebentar cuma 3 tahun. Kemarin mau masuk disini juga, tapi setelah dipikir2, karna gue mau lahiran, jadi kayaknya dana yg dideposito gak mau dikemana2in dulu, takut ada pengeluaran mendadak.
Semuanya tergantung elo maunya apa sih. Dulu gue banyak masuk2in reksadana ya gara2 gak ada fee karna gue karyawan, jadi minimun masuknya juga gak banyak. Kalo sekarang, ampe akhir tahun, gue pribadi sih invest di dana yg liquid dulu, soalnya kan takut ada pengeluaran mendadak. Jangan kira gue masukin banyak reksadana itu banyak duit, dulu mah jaman masih muda, masih anget2nya ikut2 reksadana, hehe.. Padahal mah dagangan sayur gue juga gak lancar, hehe..
Kalo pengalaman gue sendiri sih ya, gue mendiversifikasi investasi yang gue punya. Dari dulu, gue pegang Fortis Ekuitas untuk Reksadana saham, mumpung dulu lagi promosi di ABN AMRO buat karyawan, hehe. Gue beli di 8000. Dan ngerasain pernah jatuh sampai 4000, tapi gak gue apa2in, sampe akhirnya sekarang udah 11000an. Itu untuk reksadana saham. Waktu itu juga sempet beli PNM apa gitu, gue lupa, tapi udah ditarik, karna geraknya dikit banget, gak seru, hehe. Kalo untuk maen disaham beneran gue masih takut2, soalnya dana yang dibutuhin juga banyak.
Kalo dari semuanya itu, gue sih nyaranin mending tanya2 sama RO di bank elo sekarang, reksadana yg bagus apaan, tapi jangan tersinggung kalo dia males2an. Karna reksadana insentifnya gak gede buat mereka, hehe.. Jadi at least minta prospektusnya aja reksadana tersebut, kan bisa keliatan saham2 bluechipnya apa.
ORI menurut gue lumayan koq, bisa ngasih 7,95%. Yg paling nyaman sih tenornya, sebentar cuma 3 tahun. Kemarin mau masuk disini juga, tapi setelah dipikir2, karna gue mau lahiran, jadi kayaknya dana yg dideposito gak mau dikemana2in dulu, takut ada pengeluaran mendadak.
Semuanya tergantung elo maunya apa sih. Dulu gue banyak masuk2in reksadana ya gara2 gak ada fee karna gue karyawan, jadi minimun masuknya juga gak banyak. Kalo sekarang, ampe akhir tahun, gue pribadi sih invest di dana yg liquid dulu, soalnya kan takut ada pengeluaran mendadak. Jangan kira gue masukin banyak reksadana itu banyak duit, dulu mah jaman masih muda, masih anget2nya ikut2 reksadana, hehe.. Padahal mah dagangan sayur gue juga gak lancar, hehe..
Re: Let's Talk About Money!
Makin kesini sih, gue makin ngeliat ternyata duit nganggur itu mending jangan dianggurin. Kalo disuruh milih, kalo ada duit, gue mending beli motor berapa biji, terus ngasih ke orang buat diojekin, nah, tiap hari/minggu ada setoran buat kita. Itu setelah gue itung2 returnya lebih banyak, hehe. Maksud gue, kalo emang duit itu bisa dijadiin modal, ya pake buat modal aja, biar dia bisa lebih muter. Modal bisa buat apa aja loh.
Gue kasih pengalaman pribadi deh. Kan tiap hari gue nganter Dewa ke kantor, dulu gue sempet mikir, gue kayak gitu bisa gak dapet apa2 kan, cuma nganter bolak balik bisa 1,5 jam. Akhirnya coba gue duitin deh itu. Tau gimana duitinnya?? GUE JUALAN NASI UDUK dikantornya Dewa. Dia 1 lantai bisa 50an orang, itu prospek banget, daripada gue buang 1,5 jam secara cuma2?? Jadi gini, ada Ibu2 nasi uduk deket rumah gue. Dimana itu biasanya jadi sarapan Dewa dikantor. Ternyata enak, pas temen2nya nyicip, akhirnya berkembang deh isu kalo Dewa jualan nasi uduk. Alhamdulillah minimal sekarang udah 10 nasi uduk tiap hari, yg profitnya bisa sampe 50rebu/hari. Kecil kan?? Ya jelas kecil kalo ini jadi sumber pendapatan. Tapi, kalo 50rebu/hari ini gue jadiin ongkos bensin dan ongkos tol, lumayan bukan?? Gue nganter Dewa, tapi dibayarin ongkosnya sama temen2 kantornya.. Hehe.. Tambahan yg gak mengganggu waktu kerja gue berdua. Dia tetap bisa masuk jam 8, tetap bisa gue anterin, dan gue juga tetap bisa bikin duit seperti biasanya, hehe..
Itu pengalaman pribadi. Yang lagi gue pikirin sekarang, gimana cari duit malem2, ampe sekarang belom ketemu, hehe..
Ini juga nyambungin, kalo investasi itu gak hanya tergantung dari reksadana, emas, atau tanah, tapi juga akal elo itu juga bisa dikatakan investasi..
Gue kasih pengalaman pribadi deh. Kan tiap hari gue nganter Dewa ke kantor, dulu gue sempet mikir, gue kayak gitu bisa gak dapet apa2 kan, cuma nganter bolak balik bisa 1,5 jam. Akhirnya coba gue duitin deh itu. Tau gimana duitinnya?? GUE JUALAN NASI UDUK dikantornya Dewa. Dia 1 lantai bisa 50an orang, itu prospek banget, daripada gue buang 1,5 jam secara cuma2?? Jadi gini, ada Ibu2 nasi uduk deket rumah gue. Dimana itu biasanya jadi sarapan Dewa dikantor. Ternyata enak, pas temen2nya nyicip, akhirnya berkembang deh isu kalo Dewa jualan nasi uduk. Alhamdulillah minimal sekarang udah 10 nasi uduk tiap hari, yg profitnya bisa sampe 50rebu/hari. Kecil kan?? Ya jelas kecil kalo ini jadi sumber pendapatan. Tapi, kalo 50rebu/hari ini gue jadiin ongkos bensin dan ongkos tol, lumayan bukan?? Gue nganter Dewa, tapi dibayarin ongkosnya sama temen2 kantornya.. Hehe.. Tambahan yg gak mengganggu waktu kerja gue berdua. Dia tetap bisa masuk jam 8, tetap bisa gue anterin, dan gue juga tetap bisa bikin duit seperti biasanya, hehe..
Itu pengalaman pribadi. Yang lagi gue pikirin sekarang, gimana cari duit malem2, ampe sekarang belom ketemu, hehe..
Ini juga nyambungin, kalo investasi itu gak hanya tergantung dari reksadana, emas, atau tanah, tapi juga akal elo itu juga bisa dikatakan investasi..
Re: Let's Talk About Money!
Kalo elo pada nanya, "Gak malu Gol jualan nasi uduk??". Lah, ngapain malu?? Hehe.. Dulu Dewa awalnya sedikit segan untuk bilang2: "Woi, gue jualan nasi uduk" (maklum, treasury di bank lagaknya udah kayak yg punya bank, hehe). Tapi marketing mouth to mouth itu efektif, sampe akhirnya dia gak perlu bilang2 kalo dia jualan, orang dateng sendiri ke mejanya dia untuk mesen nasi uduk. Malu dia?? Enggak.. Toh spread keuntungan dari jualan nasi uduk ini bisa 100% dari harga gue beli. Gue licik?? Gue curang?? Enggak koq, gue cuma cerdik. Selama mereka gak komplain sama harganya, ngapain harus gue turunin?? Hehe.. Jadi, ngapain gue harus malu jualan nasi uduk??
Itu contoh dikit, kalo waktu elo yg elo pikir gak bisa diduitin, ternyata bisa koq diduitin kalo elo jeli melihat peluang..
Itu contoh dikit, kalo waktu elo yg elo pikir gak bisa diduitin, ternyata bisa koq diduitin kalo elo jeli melihat peluang..
Re: Let's Talk About Money!
Sepakat sama Bagol! Dulu waktu SMA gw juga suka bawa donat, hehehe, lumayan buat ongkos pulang pergi sekolah, sama beli komik. Ngapain malu? Yang penting untung, hehehe!
Gw kira-kira tiap bulan punya sisa penghasilan 200-500rebu, tergantung kondisi pengeluaran. Itu udah di luar tabungan untuk dana darurat alias duit cash kalo ada keperluan mendadak. Rencananya, akun reksadana itu gw jadiin tabungan pendidikannya anak gw. Kalo dibandingin sama tabungan pendidikan di Takaful maupun di Mandiri, sistemnya lebih fleksibel. Gw berusaha disiplin bisa nambah investasi secara berkala, tapi kalo gw lagi ga punya duit, ya gak nambahin.
Gw lagi mikir juga, mau dagang ato usaha apa. So far, gw jadi konsultan perpustakaan alias cari sabetan proyekan bikin perpustakaan pribadi dari link bos gw. Hehehe.... SIAPA YANG MAO BIKIN PERPUS DI RUMAH DAN BERSEDIA MODALIN TENAGA GW, CALL ME YAAAA.... hehehehheehe!
Gw kira-kira tiap bulan punya sisa penghasilan 200-500rebu, tergantung kondisi pengeluaran. Itu udah di luar tabungan untuk dana darurat alias duit cash kalo ada keperluan mendadak. Rencananya, akun reksadana itu gw jadiin tabungan pendidikannya anak gw. Kalo dibandingin sama tabungan pendidikan di Takaful maupun di Mandiri, sistemnya lebih fleksibel. Gw berusaha disiplin bisa nambah investasi secara berkala, tapi kalo gw lagi ga punya duit, ya gak nambahin.
Gw lagi mikir juga, mau dagang ato usaha apa. So far, gw jadi konsultan perpustakaan alias cari sabetan proyekan bikin perpustakaan pribadi dari link bos gw. Hehehe.... SIAPA YANG MAO BIKIN PERPUS DI RUMAH DAN BERSEDIA MODALIN TENAGA GW, CALL ME YAAAA.... hehehehheehe!
Re: Let's Talk About Money!
Aseli likes bgt dengan postingan Bagol n Eine.
Postingan lo udah kaya mantera motivasi!
Kenapa musti malu untuk usaha?
Five thumps up! (gw pinjem 1 jempol Andre)
Yang kita usahain halal koq.ga korup!
Kadang yang membatasi diri kita adalah diri kita sendiri.
And the only one who can we change is ourself!
Kita suka mandang rendah suatu pekerjaan.
Gol gw juga setuju kalo ada duit lebih
ya sebaiknya diberdayakan.
Jangan di biarkan menganggur di rekening lo.
Minimal di belikan emas lah.
Gol,Ne,someday lo bisa cerita dengan bangga
Dulu Bapak pernah jualan nasi uduk lho.
Ato elo Ne,dulu Ibumu pernah jualan donat di sekolahan.
kan jarang2 ada Billionare pernah jualan nasi uduk
or jualan Donat di sekolah...
Postingan lo udah kaya mantera motivasi!
Kenapa musti malu untuk usaha?
Five thumps up! (gw pinjem 1 jempol Andre)
Yang kita usahain halal koq.ga korup!
Kadang yang membatasi diri kita adalah diri kita sendiri.
And the only one who can we change is ourself!
Kita suka mandang rendah suatu pekerjaan.
Gol gw juga setuju kalo ada duit lebih
ya sebaiknya diberdayakan.
Jangan di biarkan menganggur di rekening lo.
Minimal di belikan emas lah.
Gol,Ne,someday lo bisa cerita dengan bangga
Dulu Bapak pernah jualan nasi uduk lho.
Ato elo Ne,dulu Ibumu pernah jualan donat di sekolahan.
kan jarang2 ada Billionare pernah jualan nasi uduk
or jualan Donat di sekolah...
Re: Let's Talk About Money!
Why must gold?
Dari jaman pir'aun jualan sayur,
smp Obama jadi presiden
Gold is still as parameter of wealthy.
Bukan nilai emas/barang2 yang terus naik,
tapi nilai uang yang terus turun.
Inflasi jadi pemakan nilai uang.
Sementara emas ga akan termakan inflasi...
Dari jaman pir'aun jualan sayur,
smp Obama jadi presiden
Gold is still as parameter of wealthy.
Bukan nilai emas/barang2 yang terus naik,
tapi nilai uang yang terus turun.
Inflasi jadi pemakan nilai uang.
Sementara emas ga akan termakan inflasi...
Re: Let's Talk About Money!
Amien kalo billionaire mah Man, hehe.. Iya sepakat tuh masalah emas. Yg jadi masalah itu, emas aman gak Man?? Itu kan bentuknya fisik, jadi bisa hilang?? Atau elo sarankan ke safety box di bank aja?? Soalnya gue minim pengetahuan masalah investasi fisik. Kalo investasi yg returnya berdasarkan underlying harga emas/minyak, gue lumayan paham, hehe..
Kalo menurut gue Ne, kalo elo emang ada duit gak kepake, simpen di investasinya yang underlyingnya beda2. Misal, ada yg ditari direksadana saham, terus campuran, terus money market, terus pendapatan tetap. Jadi biar terdiversifikasi aja investasi elo. Idealnya sih investasi jangan cuma di satu doang (misalnya reksadana), tapi diversifikasi juga ke tanah, emas, properti, biar makin kesebar. Kan enak kalo punya banyak kantong, hehe.. On the way kesanalah kita semua.. Amien..
Kalo menurut gue Ne, kalo elo emang ada duit gak kepake, simpen di investasinya yang underlyingnya beda2. Misal, ada yg ditari direksadana saham, terus campuran, terus money market, terus pendapatan tetap. Jadi biar terdiversifikasi aja investasi elo. Idealnya sih investasi jangan cuma di satu doang (misalnya reksadana), tapi diversifikasi juga ke tanah, emas, properti, biar makin kesebar. Kan enak kalo punya banyak kantong, hehe.. On the way kesanalah kita semua.. Amien..
Re: Let's Talk About Money!
Hoo, berarti sejalan lah kita Gol. Gw juga bermaksud begitu. Cuma soal emas nih, ampun dah, geregetan gw kagak dijawab-jawab sama Irman.
Man, beli sama simpennya di mana Man? Gw baru kepikiran beli emas ketengan ato di gerai Dinar trus taro di Safe Deposit Box. Gw maonya yang beli tapi gak perlu di bawa pulang. Ngeri ilang, nangis dayak wew!
Man, beli sama simpennya di mana Man? Gw baru kepikiran beli emas ketengan ato di gerai Dinar trus taro di Safe Deposit Box. Gw maonya yang beli tapi gak perlu di bawa pulang. Ngeri ilang, nangis dayak wew!
Re: Let's Talk About Money!
tampaknya investasi itu udah jadi seatu kewajiban dari sekarang.
simplenya sih saat ini gw simpen sebagian dr tabungan gw di tabungan rencaa mandiri sampe 2-3thn kedepan. asuransi jiwa, udah ikutan juga dari AXA. cuman tinggal modala yg ada buat di puter lagi kedepannya. pengennya sih terjun ke bursa efek. pengen juga invest di emas murni.
ada yg punya referensi investasi di emas murni? lumayan bisa buat mas kawin tapi bisa sekalian di ivestasiin. hehe
simplenya sih saat ini gw simpen sebagian dr tabungan gw di tabungan rencaa mandiri sampe 2-3thn kedepan. asuransi jiwa, udah ikutan juga dari AXA. cuman tinggal modala yg ada buat di puter lagi kedepannya. pengennya sih terjun ke bursa efek. pengen juga invest di emas murni.
ada yg punya referensi investasi di emas murni? lumayan bisa buat mas kawin tapi bisa sekalian di ivestasiin. hehe
Re: Let's Talk About Money!
Iya nih, masalah emas masih blur bgt, gue jujur aja gak ngerti kalo investasi fisik kayak gini, mohon pencerahan..
Re: Let's Talk About Money!
Irman kelamaan nih. Gw gugling ndiri nih.
Gw tempo hari coba nelpon ke Gerai Dinar, kantornya di deket RTM, Kelapa Dua, Depok. Sistemnya, beli dari mereka, trus bisa di bawa pulang. Gw coba nanya, bisa ga simpen di mereka, tapi jawabannya gak detail. Cuma disuruh liat ke websitenya: geraidinar.com
Nah, ini artikel yang bisa membantu. Kayaknya sih kita kayak nabung biasa, pake buku rekening tabungan, tapi setiap jumlah rupiah yang kita setor langsung dikonversiin ke nilai Dinar. Sepertinya gak kena biaya penyimpanan, dan kita ga perlu bawa pulang Dinar secara fisik.
Baca aja di:
http://geraidinar.com/index.php?option=com_content&view=article&id=201:menabung-dinar-menjadi-semakin-mudah-dengan-m-dinar-saving-account&catid=35:dinar&Itemid=84
cara menabung (dalam bahasa inggris):
https://m-dinar.com/indo/index.php?option=com_content&view=article&id=50%3Atwo-step-to-open-m-account&catid=3%3Anewsflash&lang=en
Kalo udah ada yang telepon ato jadi nasabah, sharing doooong...
Btw, bisa juga beli di Antam. Ini ada link dari blog orang yang pernah beli emas langsung dari Antam di Pulogadung, tapi kurang up to date (2007):
http://rinita.multiply.com/journal/item/341/BELI_EMAS_DI_ANTAM
Gw tempo hari coba nelpon ke Gerai Dinar, kantornya di deket RTM, Kelapa Dua, Depok. Sistemnya, beli dari mereka, trus bisa di bawa pulang. Gw coba nanya, bisa ga simpen di mereka, tapi jawabannya gak detail. Cuma disuruh liat ke websitenya: geraidinar.com
Nah, ini artikel yang bisa membantu. Kayaknya sih kita kayak nabung biasa, pake buku rekening tabungan, tapi setiap jumlah rupiah yang kita setor langsung dikonversiin ke nilai Dinar. Sepertinya gak kena biaya penyimpanan, dan kita ga perlu bawa pulang Dinar secara fisik.
Baca aja di:
http://geraidinar.com/index.php?option=com_content&view=article&id=201:menabung-dinar-menjadi-semakin-mudah-dengan-m-dinar-saving-account&catid=35:dinar&Itemid=84
cara menabung (dalam bahasa inggris):
https://m-dinar.com/indo/index.php?option=com_content&view=article&id=50%3Atwo-step-to-open-m-account&catid=3%3Anewsflash&lang=en
Kalo udah ada yang telepon ato jadi nasabah, sharing doooong...
Btw, bisa juga beli di Antam. Ini ada link dari blog orang yang pernah beli emas langsung dari Antam di Pulogadung, tapi kurang up to date (2007):
http://rinita.multiply.com/journal/item/341/BELI_EMAS_DI_ANTAM
Last edited by Eine on Tue Jul 20, 2010 3:18 pm; edited 2 times in total
Re: Let's Talk About Money!
Btw, beli di Gerai Dinar pake mobile banking apa gak ya?
Oiya, minimal beli 1/4 Dinar. Kalo harga hari ini 1,4 juta an, ya kira-kira 360rebu-an lah.
Oiya, minimal beli 1/4 Dinar. Kalo harga hari ini 1,4 juta an, ya kira-kira 360rebu-an lah.
Page 1 of 2 • 1, 2
:: Waktu Sekolah :: Educational :: Artikel
Page 1 of 2
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|
Sat Nov 09, 2013 10:41 pm by umam
» Selamat Pagi
Fri Nov 08, 2013 1:50 pm by Tertio_kd
» Test dulu
Thu Nov 07, 2013 10:12 am by tanti
» Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
Tue Sep 07, 2010 9:30 am by Meitina (MeTz)
» Let's Talk About Money!
Thu Sep 02, 2010 8:17 pm by irman.restiadi
» Kerugian Akibat Kurang Tidur
Thu Aug 26, 2010 7:06 pm by Ayu Puspita
» Kok sepi lagi....?
Thu Aug 26, 2010 7:03 pm by Ayu Puspita
» Vacation to Pulau Tidung
Thu Aug 26, 2010 3:41 pm by Eine
» Popok Kain a.k.a. Cloth Diaper Pempem!
Thu Aug 26, 2010 3:33 pm by Eine